Sumber ilustrasi : suara.com
doaharian.blogspot.com- Orang tua kita sering mengingatkan "jodo, bagja, pati, cilaka" merupakan qadha Allah SWT. termasuk sakit, kondisi seperti itu memang pasti akan kita rasakan. Saya teringat salah satu ungkapan yang pernah disampaikan oleh Al-Ustadz KH. Eka Permana Allohu yarhamhu "ari keur gering mah ulah hayang cageur, da anu diparentahkeun kanu gering mah ngan hiji, nyaeta sabar". Ungakapan yang cukup sederhna, namun begitu mendalam akan makna, dengan sabar sakit akan menjadi kifarat dari dosa-dosa. Sakit merupakan kehendak-Nya, behitu pula hilangnya penyakit. Hal ini semakna dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadits dari Aisyah, Rasulullah saw. bersabda :

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” ( HR. Bukhari dan Muslim).